tau kah kmu apa bahan bakar pesawat jenis jet????

Posted: June 6, 2011 in Uncategorized

Bahan Bakar Pesawat Jenis Jet adalah AVTUR

apasih avtur itu????

Aviation Turbine Fuel (AVTUR) atau secara internasional lebih dikenal dengan nama Jet A-1 adalah bahan bakar untuk pesawat terbang jenis jet (baik tipe jet propusion atau propeller). Avtur adalah minyak tanah dengan spesifikasi yang diperketat, terutama mengenai titik uap, dan titik beku. Bahan bakar minyak ini merupakan BBM jenis khusus yang dihasilkan dari fraksi minyak bumi. Avtur didesain khusus untuk bahan bakar pesawat udara dengan tipe mesin turbin (external combution). Performa atau nilai mutu jenis bahan bakar avtur ditentukan oleh karakteristik kemurnian, model pembakaran turbin, dan daya tahan struktur pada suhu yang rendah. Disamping sebagai sumber energi penggerak mesin pesawat terbang juga berfungsi sebagai cairan hidrolik didalam sistem kontrol mesin dan sebagai pendingin bagi beberapa komponen sistem pembakaran. Hanya terdapat satu jenis bahan bakar jet yakni tipe kerosine yang digunakan untuk keperluan penerbangan sipil diseluruh dunia. Oleh karena itu sangatlah penting bagi perusahaan penyedia bahan bakar penerbangan untuk memastikan bahan bakar yang disediakannya bermutu tinggi, dan sesuai dengan standar internasional. Check list mutu poduk berisi persyaratan – persyaratan utama dari spesifikasi bahan bakar.

Avtur adalah bahan bakar dari fraksi minyak bumi yang dirancang sebagai bahan bakar pesawat terbang yang menggunakan mesin turbin atau mesin yang memiliki ruang pembakaran eksternal (External Combustion Engine). Kinerja atau kehandalan avtur terutama ditentukan oleh karakterisasi dari kebersihan, pembakaran, dan performanya pada temperature rendah. Berdasarkan spesifikasi tersebut, Avtur harus memenuhi persyaratan yang dibutuhkan, seperti memiliki titik beku maksimum -470C dan titik nyala minimum 380C.

Avtur dengan trayek titik didih antara 150 – 300 0C, terdiri dari molekul hydrokarbon dan titik beku (freezing point) dibatasi maksimum – 47 0C. Avtur yang digunakan sebagai bahan bakar pesawat terbang bermesin turbine (jet) dengan resiko keselamatan yang tinggi, mempunyai persyaratan sangat ketat jika dibandingkan dengan bahan bakar yang lainnya. Untuk itulah maka avtur harus memenuhi persyaratan – persyaratan yang meliputi :

  1. Syarat Kenampakan
  2. Syarat Komposisi Senyawa – Senyawa Kimia
  3. Syarat Penguapan
  4. Syarat Pengaliran
  5. Syarat pembakaran
  6. Syarat Pengkaratan
  7. Syarat Kontaminasi
  8. Syarat Kestabilan
  9. Syarat Daya Hantar Listrik
  10. Syarat Pelumasan (Mudjirahardjo.2002).

Syarat – Syarat avtur

           Adapun syarat – syarat dari avtur yaitu:

a. Syarat Kenampakan

Syarat kenampakan dari avtur adalah apabila dilihat dengan mata telanjang avtur tetap jernih, tembus sinar, bebas dari partikel – partikel padat dan cair yang tidak terlarut pada susunan sekeliling yang normal.

  1. Syarat Komposisi Senyawa – Senyawa Kimia

Secara kimiawi avtur tersusun atas senyawa hidrokarbon (berupa parafin, naften, dan aromat) dan senyawa impirities dalam jumlah kecil serta additive. Senyawaan tersebut tersebut dibatasi keberadaannya didalam avtur, hal ini erat kaitannya dengan sifat – sifat avtur baik mutu bakar, stabilitas pada penyimpanan dan pemakaian maupun sifat korosifitas avtur tersebut.

Tabel 1. Sifat Avtur Terhadap Pengaruh Jenis Senyawa Hidrokarbon

Sifat Avtur Tinggi Tengah Rendah
Kandugan Hidrogen Paraffin Napththene Aromat
Mutu Pembakaran Paraffin Napththene Aromat
Freezing Point Napththene Paraffin Aromat
Density Aromat Napththene Paraffin
Nilai Kalori / berat Paraffin Napththene Aromat
NilaiKalori/ Aromat Napththene Paraffin

Komposisi senyawa kimia dapat ditunjukkan dengan pemeriksaan:

  1. Jumlah Keasaman
  2. Aromatik
  3. Jumlah Sulfur
  4. Sulfur Mempekatkan
  5. Syarat Penguapan

Sifat penguapan sifat kecenderungan bahan avtur berubah fase cair ke fase gas. Didalam hidrokarbon yang kompleks. Seperti avtur mempunyai trayek didih atau daerah suhu pendidihan atau kemudahan menguap tertentu, sesuai dengan komposisi hidrokarbon yang terkandung didalamnya.

Sifat penguapan dapat ditunjukkan dengan pemeriksaan:

  1. Destilasi
  2. Titik Nyala
  3. Densitas

d. Syarat Pengaliran

Sifat pengaliran avtur dibatasi mengigat avtur harus dapat digunakan sebagai bahan bakar pesawat terbang yang beroperasi pada suhu maksimal – 450C, avtur harus disemprotkan ke ruang bakar.

Sifat pengaliran dapat ditunjukkan dengan pemeriksaan:

  1. 1.      Freezing Point
  2. Viskositas Kinetik pada – 200C.

e. Syarat pembakaran

Sifat pembakaran sangat penting untuk mengetahui nilai kalori yang dihasilkan dalam pembakaran yang sempurna dan untuk menghindari terjadinya radiasi panas yang berlebihan dari senyawa yang terkandung dalam avtur. Sifat pembakaran dapat ditunjukkan dengan pemeriksaan:

  1. Energi Spesifik
  2. 2.      Smoke Point
  3. Naptalen

f. Syarat Pengkaratan

Sifat pengkaratan ini ditimbulkan adanya senyawa belerang yang reaktif yang akan menimbulkan kerusakan – kerusakan pada sistem distribusi bakar maupun pada bagian yang lain dalam pesawat. Sifat pengkaratan dapat ditunjukkan dengan pemeriksaan Coppet Strip

Corrosion.

g. Syarat Kontaminasi

Kontaminasi yang dimaksudkan adalah adanya senyawa – senyawa pengotor yang keberadaannya tidak diinginkan, antara lain adanya kandungan air yang teremulsi dalam avtur.

Adanya kontaminasi dapat ditunjukkan dengan pemeriksaan:

  1. 1.      Existen Gum
  2. 2.      Water Reaktion Intertface
  3. Microseparometer

h. Syarat Kestabilan

Syarat kestabilan avtur adalah kondisi avtur selama penyimpanan dan pemakaian. Hal ini disebabkan adanya suhu yang cukup tinggi yang cenderung dapat menimbulkan deposite. Sifat kestabilan dapat ditunjukkan dengan pemeriksaan termal stanbility.

i. Syarat Daya Hantar Listrik

Karena avtur termasuk fraksi minyak bumi yang mempunyai sifat mudah terbakar, maka kemungkinan timbulnya bahaya kebakaran sangat besar. Bahaya kebakaran ini dapat terjadi akibat timbulnya listrik statis yang terakumulasi pada saat pemompaan avtur dengan kecepatan alir yang cukup tinggi. Hal ini dapat diatasi dengan penambahan static disssipator additives ke dalam avtur.

Daya hantar listrik dapat ditunjukkan dengan pemeriksaan electrical conductivity.

  1. Syarat Pelumasan

Kehausan karena gesekan yang berlebihan mengakibatkan umur komponen menjadi pendek seperti pada pompa fuel dan kontrol fuel, yang kadang – kadang dianggap berasal dari avtur kekurangan sifat pelumasan.

Pelumasan pada avtur dapat ditunjukkan dengan pemeriksaan lucbricity (Mudjirahardjo.2002).


Spesifikasi avtur adalah batasan – batasan yang harus dipenuhi oleh bahan bakar minyak, yang bertujuan agar bahan bakar tersebut aman, nyaman serta ekonomis dalam pemakaiannya.

Spesifikasi tersebut biasanya berupa angka batasan minimum atau maksimum dengan menggunakan metode tertentu tergantung dari klasifikasi bahan bakar yang bersangkutan, khususnya yang berhubunggan dengan keamanan dan keselamatan dalam penggunaannya. Karena avtur digunakan oleh pesawat terbang bermesin turbin (jet) yang mempunyai resiko keselamatan tinggi bila dibandingkan dengan bahan bakar yang lainnya. Maka spesifikasi yang ditentukan terhadap avtur sangat ketat sesuai dengan   standar internasional.

Proses Pengolahan Pembuatan Avtur

Di Indonesia ada beberapa unit produksi yang memproduksi avtur, salah satunya adalah unit produk Dumai. Avtur dibuat melalui beberapa tahap proses pengolahan crude oil (minyak mentah). Adapun tahapan proses pengolahan untuk mendapatkan avtur adalah :

  1. Destilasi Atmosfir

Pada toping unit (Crude Destilation Unit CDU), Crude oil yang diolah merupakan campuran antara Sumatra Light Crude (SLC) dan Duri Crude Oil (DCO), CDU bekerja pada temperatur ± 3500C dan tekanan 1 atmosfir.

Dari proses destilasi ini dihasilkan produk antara lain :

  1. Naptha
  2. Kerosin
  3. 3.      Light Gas Oil
  4. 4.      Heavy Gas Oil
  5. Long Residu
  6.  Destilasi Hampa (Vacum Destilation)

Long Residu yang dihasilkan CPU, digunakan sebagai umpan pada Heavy Vacum Unit pada tekanan 40 mmHg temperatur ± 3900C.

Dari unit destilasi hampa ini menghasilkan produk yaitu :

  1. Light Vacum Gas Oil (LVGO)
  2. Heavy Vacum Gas Oil (HVGO), sebagai umpan pada unit Hydrocracking.
  3. Short Residu
  4. Delayed Coker Unit (DCU)

Short residu yang dihasilkan dari heavy vacum unit, digunakan sebagai umpan pada delayed coker unit (DCU) yang bekerja pada temperatur ± 3200C dan tekanan ±0.98 kg/cm2.

Dari Delayed Coker Unit(DCU) dihasiklkan produk antara lain :

  1. Naptha
  2. Kerosin
  3. Light Coker Gas Oil (HCOGO), dipakai sebagai umpan Hydrocracking
  4. 4.      Green Coke

Dengan spesifikasi tertentu produk – produk diatas digunakan sebagai bahan       baku dari avtur.

Leave a comment